Akhir tahun 2006 pertama kali menjejakkan kaki di tanah Jawa,datang jauh dari Sumatra.Begitu banyak hal yang dapat kupelajari dari pulau Jawa,mulai dari bahasa,adat dan kebiasaan, utamanya tanah Pasundan Sunda.Banyak hal yang aneh, menurut gue pribadi.Dari cara ngomong yang sama sekali gue kagak ngerti dan ramah tamahnya itu loh.Bagaimana tidak ramah.
Saat mereka mau lewat pasti bilang
"Punteun a...
Padahal jarak kita dari dia jauh.Di tempat gue mah,masa bodo amat.
Gue datang bersama adik gue cowok tuk membuka usaha di daerah Sentul.Karna gue orangnya gampang bosan,gue putuskan tuk cari pekerjaan.Akhirnya gue mendapatkan pekerjaan disalah satu pabrik garmen.Sementara usaha di kelola adik gue sendiri.
Seminggu berlalu gue bekerja di Pabrik, gue jatuh cinta sama cewek sunda.orangnya cantik tinggi dan masih muda bangat.Kalau dilihat dari postur tubuh umurnya kira² 18 tahun.Tapi kenyataannya dia masih berumur 16 tahun dan gue saat itu umur 20.Sampai akhirnya gue jadian sama dia.
Ya kisah cinta gue yang begitu singkat dan berakhir menyakitkan,cuma berumur 3 bulan dan dia memutuskan tuk menikah.Sama seperti Pabrik gue kerja.Berakhir juga gara² baju yang sudah dikirim,di kembalikan lagi,karna masalah satu potong baju yang reject akhirnya bangkrut.
Gue tau itu bukan maunya,karna itu kemauan orang tua dia.Dia dijodohkan orangtuanya sama orang yang mapan,yang umurnya beda12 tahun dari dia. Menikah di umur 16 tahun itu terlalu dini menurut gue,masih enak²nya main kesana sini.
Perasaan gue benar² hancur,pertama kali merasakan patah hati.Karna selama ini gue yang selalu ninggalin cewek,mungkin karma kaliya.
Gue ga tau harus berbuat apa.Surat undangan itu terus kupandangi dengan perasaan berantakan.Akankah gue hadir ke pesta pernikahannya yang tinggal 3hari lagi?.
***********
Dua hari berlalu gue jalani cuma diam dirumah. Perasaan terus berkecamuk,tinggal besok hari pernikahannya.Dan masih tergiang di hati gue kata² teman pabrik yang bilang
"Datang ya kepestanya...
Gue cuma diam ga berdaya layaknya patung yang di pajang saat mendegarnya.
Pulang dari pabrik [karna ada urusan yang belum kelar sebelum bangkrut dulu,apalagi kalau ga masalah gaji 3 bulan ga di bayar,padahal pabrik sudah tutup,tapi masih saja ikut²an demo ga jelas minta gaji dibayarin] seperti biasa gue bantu² adik gue di toko dengan semangat yang loyo.
Tiba² gue kaget mendengar adik gue berteriak sambil menangis.Setelah gue coba bertanya penasaran.Gue hampir pingsang mendengarnya.
Hari ini benar² hari yang sangat sulit buat gue.Ternyata kabar dari kampung bokap gue telah menghembuskan nafas terkhir.Gue ga bisa menggambarkan posisi gue saat itu.Besok adalah hari pernikahan mantan gue,sementara menjelang malam dapat kabar bokap telah tiada.
Setelah telfon sana telfon sini,akhirnya adik gue yang pulang ke Sumatra.Karna kalau pulang berdua,yang pertama ga cukup biaya dan siapa yang mengurus toko?.
Dengan berat hati gue iyakan.Adik gue langsung cabut ke Bandara sementara gue tinggal sendirian.Karna perasaan yang begitu kacau,gue putuskan tuk menutup toko lebih cepat.
Malamnya gue merenung sendirian,meratapi nasib gue yang begitu perih.Itulah resiko jika merantau jauh.Dan gue adalah satu²nya anak yang tidak menghadiri pemakaman bokap.sementara di satu sisi dia besok akan menikah.Malam yang tak terlupakan dalam hidup gue.Dua orang yang gue sayangi secara bersamaan pergi meninggalkan gue.
No comments:
Post a Comment